Sabtu, 07 November 2020

STRATEGI PEMASARAN BUKU SAAT PANDEMI COVID-19

 

BELAJAR MENULIS GELOMBANG 16

Resume Pelatihan 15

Pemateri           : Agustinus Subardana 

Moderator        : Rizky Kurnia Rahman

Inspirator         : Om Jay

 

 

Semakin lama kelas ini semakin menyenangkan, selalu ada kejutan-kejutan baru yang disajikan. Seperti malam ini peserta dikejutkan dengan moderator baru Bapak Rizky Kurnia Rahman, dimana beliau ini adalah merupakan ketua kelas dalam kelas belajar menulis online ini. Semua peserta memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap Pak Rizky. Saat belajar tiba Pak Rizky membuka kelas dengan mengucapkan Basmallah dan dilanjutkan dengan menyapa peserta di kelas ini. Sang moderator keren memperkenalkan diri sejenak sebelum pembelajaran dimulai. Mas Rizky begitu beliau biasa dipanggil karena memang berasal dari Jawa hanya saja sekarang tinggal di Sulawesi Tenggara. Mas Rizky bertugas di Al-Wahdah, Bombana, Sulawesi Tenggara dan mengajar di kelas VII SMP dan XI SMA dengan mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Setelah memperkenalkan diri, Mas Rizky mempersilahkan narasumber yaitu Bapak Agustinus Subardana untuk menyampaikan materi. Pak Agus sendiri merupakan tim dari Penerbit Andi Yogyakarta, sama dengan Bapak Joko Irawan Mumpuni dan Bapak Edi S. Mulyanta yang telah memberikan materi pada pertemuan sebelumnya. Tema yang diangkat oleh Pak Agustinus kali ini adalah "Strategi Pemasaran Buku Saat Pendemi Covid 19".

Dengan gamblang beliau menyampaikan bahwa perkembangan industri penerbitan buku dipicu oleh alasan keuntungan yang relatif besar dibandingkan industri lain khususnya barang konsumsi. Hal ini dikarenakan buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Efeknya, semakin hari kebutuhan masyarakat terhadap buku semakin meningkat sehingga menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku. Saat ini saja sudah terdapat 1.328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).

Tak disangka-sangka awal bulan Maret tahun 2020 negara kita dilanda wabah Covid 19 yang menyebabkan lumpuhnya perekonomian masyarakat termasuk pelaku usaha penerbitan buku. Dampak penjualan buku selama Covid 19 sangat dirasakan betul oleh pelaku usaha di bidang penerbitan buku dan yang paling dirasakan sekali adalah :

1.    Jaringan toko buku tutup selama pandemi Covid 19.

2.   Rasa khawatir yang tinggi akan tertular Covid dari pengunjung toko buku sehingga toko sangat sepi.

3.    Terjadi penurunan omset toko buku yang mencapai 60% - 90%.

4.     Pelaku usaha penerbitan buku mengurangi jumlah terbit buku baru dan pendistribusian bukunya.

5.    Banyak penerbit yang gulung tikar alias bangkrut sehingga tidak berproduksi lagi.

6.   Penerbit yang langsung memasarkan bukunya ke sekolah-sekolah, Perguruan Tinggi, dan instansi lain tidak bisa bertemu langsung sehingga penawaran tidak maksimal.

7. Konsumen buku mengurangi pembelian buku karena dana yang ada diorientasikan untuk membeli alat-alat kesehatan.

 

Grafik penurunan penjualan buku di Gramedia selama pendemi Covid 19. 

Pada grafik yang disajikan di atas tampak jelas terjadi penurunan penjualan buku yang sudah dimulai pada awal maret 2020 dan penurunan yang paling drastic terjadi pada bulan April 2020 yang mencapai titik terendah. Namun di bulan Juni took buku gramedia sudah mulai buka lagi tapi pengunjung masih belum banyak karena khawatir akan penularan Covid 19.

Untuk mempertahankan industri penerbitan buku selama pandemi Covid 19 ini agar tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka perlu  strategi pemasaran. Strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh dua faktor yaitu:

1.       Faktor mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2.       Faktor makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Menurut Pak Agustinus saat ini penerbit Andi dalam menjalankan bisnis penerbitan bukunya tergolong ke dalam strategi pemasaran faktor mikro dan makro. Hal ini dikarenakan Penerbit Andi termasuk kategori industri penerbitan buku yang usianya sudah mencapai 40 tahun. Dan telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang di kelompokkan menjadi 32 katagori. Selanjutnya beliau menjelaskan ada dua strategi pemasaran buku yang telah dilakukan oleh PT Andi yaitu strategi pemasaran buku serangan udara (online) dan strategi pemasaran buku serangan darat (ofline) dengan berlandaskan pada faktor makro dan faktor mikro.

A.     Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (online )

1. Pentingnya Transformasi Digital

Dampak dari pandemi Covid-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri., terutama sektor industri perbukuan. Strateginya yang utama yang dipakai adalah Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku. Adapun manfaat Digital Marketing antara lain adalah:

1.         Biaya lebih murah

2.         Daya jangkauan sangat luas

3.         Mudah menentukan target pasar buku yang akan di tawarkan sesuai kategori

4.         Komunikasi dengan konsumen sangat mudah dan cepat

5.         Lebih cepat populer

6.         Sangat membantu memudahkan penjualan

7.         Mudah dievaluasi dan dikembangkan kearah yang lebih baik.

Strategi pemasaran yang sangat gencar digunakan adalah promosi dan penjualan lewat dunia maya atau webside. Dimana webside ini merupakan markas besar untuk penjualan buku yang dapat kita isi dengan banyak berupa produk, harga, promosi, layanan testimoni dan lain sebagainya. Untuk penjualan buku lewat online ini menurut Pak Agustinus penerbit Andi harus terus proaktif untuk melakukan promosi agar dapat :

1.     Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial

2.  Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.

3.       Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu

4.      Menaikan penjualan dan profit

5.      Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing

6.      Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan

7.  Mengubah tingkah laku (yang kurang minat beli menjadikan tertarik beli) , persepsi dan pendapat konsumen.

2. Pemasaran buku lewat komunitas

Saat ini kita memiliki banyak sekali komunitas yang dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi dan penjualan buku yang kita tulis. Kita harus proaktif berkomunikasi dan berinterakdi di dalam komunitas tersebut. Promosi dan penjualan buku lewat komunitas akan lebih efektif dan efisien sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi.

B.      Strategi Pemasaran Buku Serangan Darat (Ofline).

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam pasar buku, maka harus dilakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang disetiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Strategi pemasaran buku serangan darat ini dapat dikelompokkan berdasarkan target pasar yang dituju, antara lain :

1.       Toko Buku

Toko buku dapat dipetakan menjadi tiga jenis yaitu toko buku modern, toko buku semi modern, dan toko buku tradisional. Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem sentralisasi dan sebagainya. Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan menggunakan sistem administasi penjualan per took. Sedangakan toko tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual .

Adapun strategi promosi di toko buku modern yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

1.   Menguasai display buku supaya tampilan buku dapat lebih menonjol.

2.   Mengadakan promosi diinternal toko dengan memasang produk promo.

3.   Mengadakan bedah buku.

4.   Mengadakan event tematik sesuai bulan berjalan contoh promo tahun ajaran baru, promo  bulan bahasa dan lain sebagainya.

5.   Proaktif berkomunikasi dengan pihak internal toko.

 

Contoh display buku di toko Gramedia

2. Directselling / kunjungan langsung.

Pemasaran buku melalui directselling ini dipetakan berdasarkan jenis katagori buku yang diterbitkan. Jenis katagori buku penjualan lewat directselling ini dapat dibagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

a.   Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).

b.    Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah.

c.   Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum


3.  Melakukan Event–Event

Aktif melakukan event–event  seperti pameran buku, dalam seminar, workshop, tryout, dan sebagainya.

Demikianlah materi tentang strategi pemasaran buku yang disampaikan oleh Pak Agustinus. Masih banyak lagi strategi pemasaran buku yang terus berkembang saat ini. Mengakhiri pertemuan kali ini beliau mengatakan bahwa menulis adalah berjuang, karena penulis adalah pahlawan yang akan di kenang selama–lamanya. Lembaran karya adalah medan pertempuran dan pena adalah senjatanya.

4 komentar:

Aksi Nyata- Modul 1.4 Pembentukan dan Penerapan Keyakinan Kelas

 A.  Latar Belakang Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berkarakter Prof...