BELAJAR MENULIS GELOMBANG 16
Resume
Pelatihan 7
Pemateri :
H. Thamrin Dahlan, S.KM., M.Si
Moderator :
Aam Nurhasanah
Inspirator :
Om Jay
Pada pertemuan sebelumnya kita sudah diperkenalkan dengan kalimat “menulis itu mudah” bahkan semudah meng-update status. Saat inipun narasumber hebat kita bapak H. Thamrin Dahlan S.KM., M.Si yang memiliki segudang aktivitas diantaranya adalah sebagai dosen AKPER Polri, Publisher, Blogger dan penulis yang telah menerbitkan 30 buku pada Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) ini juga menyampaikan hal yang sama. Menurut beliau menulis itu juga mudah, karena semua orang bisa menulis. Artinya ketika kita bisa berbicara atau bertutur kata maka secara otomatis bisa menulis. Menulis itu adalah proses sederhana memindahkan apa-apa yang kita katakan ke laptop atau PC bahkan handphone sekalipun.
Resep menulis yang Pak Thamrin sampaikan adalah kita harus bisa menulis satu hari minimal satu artikel dengan niat berbagi. Inspirasi tak pernah terputus ketika kepekaan naluri menulis sudah melekat pada diri kita. Semua yang menghampiri dan terjadi disekitar kita adalah materi tulisan. Tidak ada syarat metode penulisan karena setiap penulis memiliki gaya sendiri dan unik. Learning by doing, belajar dan belajar. Dalam membuat tulisan Pak Thamrin sendiri mengikuti gaya Buya Hamka. Beliau menulis dengan kalimat pendek-pendek dan sering di ulang-ulang. Enak dibaca dengan bahasa sederhana sepeti orang bertutur.
Dikesempatan kali ini Pak Thamrin membagikan motto menulis beliau yang sangat keren yang dapat kita jadikan contoh dan kita ikuti dalam menulis dimana motto beliau tersebut adalah 3 Pena yaitu “Penasehat, Penakawan dan Penasaran”. Penasehat artinya menulis untuk berbagi kebaikan, Penakawan menyatakan bahwa menulis dapat menjalin silaturrahmi atau menambah persahabatan, sedangkan Penasaran adalah keiginan yang kuat dari sang penulis untuk mengetahui sesuatu. Metode yang digunakan Pak Thamrin ketika menulis ialah "sekali duduk jadi" artinya jangan pernahi meninggalkan artikel yang sedang digarap. Selesaikan kemudian posting. Posting ke sosial media dan seketika tulisan memiliki roh. roh itu membuktikan tulisan hidup ketika dibaca apalagi dikomentari. Kita harus kembali ke niat berbagi maka inspirasi tak pernah terputus, Insyaallah. Apalagi muara menulis itu adalah buku karena menurut beliau buku adalah mahkota seorang penulis
Saat tulisan kita sudah jadi, maka kendala terbesar adalah bagaimana cara untuk menerbitkannya menjadi sebuah buku. Rasa takut dan cemas selalu membayangi pikiran. Apakah tulisan kita akan diterima banyak orang atau tidak karena melalui seleksi yang sangat ketat dari sang penerbit. Karena rasa khawatir tersebut akhirnya tulisan yang sudah dibuat dibiarkan begitu saja dan tidak akan pernah menjadi sebuah buku. Mengingat kendala-kendala tersebut yang pada umumnya dialami oleh para penulis pemula, maka Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) yang dikelola oleh Pak Thamrin saat ini bertekad membantu para penulis memiliki master buku sebagai mahkotanya seorang jurnalis. Yayasan yang terbentuk pada tanggal 29 Juli 2019 berdasarkan Akta Notaris dan SK Kemenkumham ini mendapat kewenangan dari Perpustakaan Nasional untuk mengusulkan ISBN buku yang akan diterbitkan dengan tanpa biaya.
Sejak
launching terbitkan buku gratis ber ISBN pada tanggal 19 Agustus 2020 sudah 36
buku diterbitkan oleh YPTD. Ada tiga program yang ditawarkan oleh YPTD dalam
penerbitan buku gratis yaitu:
1. Program
A: Penulis telah mempunyai naskah buku dan segera kirim ke email thamrindahlan@gmail.com
2. Program
B: YPTD menerbitkan buku dari para penulis posting di website terbitkanbukugratis.id
setelah terkumpul naskah 150 – 200 halaman.
3. Program C: Penulis posting di website YPTD terbitkanbukugratis.id sampai 40-50 artikel kemudian buku diterbitkan YPTD.
Di
YPTD tulisan kita akan diterbitkan tanpa seleksi . karena menurut Pak Tamrin
tulisan itu adalah haknya penulis tidak ada yang boleh merubahnya. Untuk itu
perlu diperhatikan ketentuan dan kriteria yang ditetapkan oleh YPTD tentang
tata cara kepenulisan. Naskah buku dari penulis dapat dikirim via email dengan
alamat thamrindahlan@gmail.com
lengkap dengan judul, daftar isi, cover depan belakang buku dan kata pengantar.
Ketentuan standard baku penulisan buku yang diterbitan oleh YPTD:
a. Ukuran
kertas A5
b. Font
12
c. Margin
1.5/1/1/1
d. Huruf
Times News Roman
e. Spasi
1.5
f. Ketebalan 150 – 200 Halaman
Dengan
mengikuti ketentuan-ketentuan tersebut maka tulisan yang kita kirim ke YPTD
akan segera diterbitkan tanpa biaya alias gratis. Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan
telah membantu mewujudkan impian penulis untuk memiliki buku, sehingga
menerbitkan buku itu mudah semudah kita menulis. Terimakasih YPTD yang telah
membantu para penulis untuk meraih mahkotanya.
bagus resumenya bu Yasni..
BalasHapusluar biasa pak haji TD, semoga menjadi ladang amal untuk kehidupan kita kelak, menulislah setiap hari dna buktikan apa yang terjadi
BalasHapusLuar biasa tulisannya semangat terus saya untuk belajar
BalasHapusMantap resumenya lengkap sekali...
BalasHapusMantap resumenya, Bu Yas. Sekadar masukan untuk prolognya menurut saya nanggung. Sudah bagus menghubungkan dengan pengalaman belajar sebelumnya. Menurut saya masih bisa didalami lagi, sehingga benar-benar utuh. Apalagi di materi sebelumnya ada Pembahasan tentang menulis dan menerbitkan buku. Tabik. 🙏
BalasHapusSudah bagus lanjutkan yukkk
BalasHapusSemangatttt
Luarbiasa penuh gairah literasi
BalasHapusSemangat terus bu Yas...
BalasHapusKereen resumenya...
BalasHapusBagys banget..komplit....mksh sdh jd inspirasi buat sy
BalasHapus