Rabu, 28 Oktober 2020

GURU HARUS PROFESIONAL DAN KAYA

 

BELAJAR MENULIS GELOMBANG 16

Resume Pelatihan 11

Pemateri           : Betti Risnalenni  

Moderator        : Aam Nurhasanah

Inspirator         : Om Jay

 

 

Hampir terlena dan terbuai dengan waktu libur dan acara seminar guru blogger tadi siang yang membuat saya agak terlambat masuk kelas. Dengan sedikit terburu-buru saya langsung menyambar gawai yang dari tadi tersambung dengan charger-nya, begitu di buka ternyata kelas sudah dikunci dan pemateri sudah mulai menyampaikan materinya. Saat membaca uraian materi yang disampaikan kembali ada kejutan baru disini. Materi kali ini tidak ada menyinggung cara atau trik tentang menulis walaupun ini adalah kelas menulis, walaupun demikian apa yang disajikan sangat menarik karena berhubungan dengan profesi sebagai seorang guru. Pemateri malam ini adalah Ibu Betti Risnalenni seorang guru yang sukses menjalankan usaha boganya. Sangat penasaran jadinya, kok bisa ya…. Yuk kita simak penjelasan Bu Betti tentang karier usahanya.

Bu Betti bukan seorang penulis tapi pernah menulis. Beliau adalah seorang guru yang merintis karier sampai memiliki usaha sendiri. Walaupun bukan seorang penulis, tapi Bu Betti sangat antusias dalam kegiatan literasi. Beliau mempunyai dua TBM ( Taman Bacaan Masyarakat ) yaitu TBM Insan Kamil dan TBM Kartini Kreatif, bahkan Bu Betti juga ikutan di gareulis dan menjadi pengurusnya. Sangat luar biasa perhatian beliau terhadap dunia literasi.

Berkaitan dengan dunia usaha Bu Betti sudah mulai merintisnya sejak tahun 1996. Saat itu beliau membuka sebuah kursus tentang aritmatika.  Materi yang diajarkan di kursusnya ditulis beliau dalam sebuah buku lalu dipasarkan kepada peserta kursus tersebut. Ada 24 cabang kursus yang dimiliki Bu Betti untuk daerah bekasi saja, belum lagi termasuk luar daerah. Menurut Bu Betti, kita sebagai guru mempunyai peluang besar untuk menjadi pengusaha karena kita mempunyai bangsa pasar yang banyak. Mulai dari siswa, orang tua siswa, teman seprofesi dan lain nya. Beliau sih sebenarnya juga bukan pedagang-pedagang amat. Hanya saja kalau ada kesempatan kepala beliau selalu berpikir kira-kira kalau jualan, apa ya yang akan dibeli orang atau diperlukan orang. Bu Betti kalau berjualan juga tidak selalu laku tapi beliau senang saja mungkin karena hobby kali ya. Padahal dalam ilmu jualan hal ini tidak dibolehkan, namun beliau baru mengetahuinya setelah belajar melalui pelatihan Unit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pada tahun 2003 beliau mulai mendirikan sekolah TK dan TPQ, dan berlanjut ketingkat Sekolah Dasar pada tahun 2004. Alhamdulillah sampai saat ini sekolah beliau masih eksis.

Dengan mendirikan sekolah Bu Betti banyak berkenalan dengan orang dan sering mengikuti kegiatan yang membuat dirinya bisa berprestasi dan memiliki wawasan yang luas. Karena usia beliau yang tidak muda lagi sehingga Bu Betti mulai mengurangi kegiatan di sekolah dan berusaha mengalihkan kegiatannya di sekitar rumah saja. Maka mulailah Bu Betti membuka warung di samping rumahnya. Warung tersebut dinamakan “Kedai Kreatif”. Kenai ini menjual berbagai jenis roti yang dibuatnya sendiri. Sebenarnya beliau bukanlah orang yang memiliki hobby memasak walaupun terlahir dari orang tua yang memiliki usaha catering. Hal ini berawal hanya karena untuk mengajarkan cara membuat roti kepada anak-anak di kelas yang diampunya. Niat beliau belum sempat kesampaian karena musibah pandemi sudah melanda negeri ini, akhirnya roti dibuat hanya untuk konsumsi sendiri saja. Namun pada akhirnya dari konsumsi perlahan berubah menjadi barang dagangan. Bu Betti selalu meningkatkan kemampuan dalam mengelola usaha mandirinya dengan mengikuti setiap pelatihan tentang boga hingga pada akhirnya produk beliaupun sudah mendapatkan izin dari PIRT dan sertifikat halal. Selamat ya Bu.

Lantas apa sebenarnya yang membuat Bu Betti tertarik untuk buka usaha sendiri?. Menurut beliau jika buka usaha sendiri kita bisa menyesuaikan dengan ide dan keinginan kita walau harus lebih bekerja keras karena kita harus melakukannya serba sendiri. Setelah berkembang dan memiliki karyawan maka kita dapat menciptakan situasi kerja yang enak dan nyaman dengan rekan kerja tersebut. Bahkan rekan kerja bisa menjadi keluarga sendiri jika kita pandai memanajernya. Perselisihan atau beda pendapat diantara rekan kerja pasti ada, tapi harus segera diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Begitulah cara Bu Betti dalam mengelola usaha yang dimilikinya.

Dalam kesibukannya mengurus usaha kedai kreatif, Bu Betti masih tetap aktif mengajar. Dimasa pandemi seperti sekarang ini guru harus lebih kreatif dalam mengajar. Guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan serta mempersiapkan bahan ajar semenarik mungkin hingga dapat menghilangkan kejenuhan siswa. Menurut Bu Betti, sebagai seorang guru kita harus profesional dan juga harus kaya. Karena kalau guru kaya, maka mereka akan totalitas dalam mengajarnya. Agar dapat berhasil dalam setiap usaha maka kita harus melakukan usaha tersebut dengan sungguh-sungguh, kerja keras dan selalu mohon ridho dari Allah SWT.

10 komentar:

  1. Tempilan blog menarik, resume sudah bagus.

    BalasHapus
  2. semangat bu Yasni...resumenya mantaap.

    BalasHapus
  3. Semangat terus ibu dalam menulis. Keren pokoknya

    BalasHapus
  4. Keren banget bu, rapi dan bahasa mudah dipahami. Sedikit saran dari saya kalau bisa paragraf jangan terlalu panjang. Itu saja semoga berkenan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Pak sarannya. Siap untuk diperbaiki untuk kedepannya

      Hapus
  5. Bu Yasni, boleh usul kah? kalau boleh usahakan tiap paragraf tidak terlalu panjang. agar napasnya ndak ngos-ngosan hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh banget Pak, terimakasih sarannya. Siap memperbaiki.

      Hapus
  6. Bahasanya sederhana, lugas seolah mengalir bgt sj... Keren tapi... Good job

    BalasHapus

Aksi Nyata- Modul 1.4 Pembentukan dan Penerapan Keyakinan Kelas

 A.  Latar Belakang Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berkarakter Prof...