BELAJAR MENULIS GELOMBANG 16
Resume
Pelatihan 2
PRESTASI TAK MEMILIH USIA
Hari ini adalah pertemuan kedua di kelas
online belajar menulis bersama sang inspirator Om Jay. Kali ini materi akan
disampaikan oleh Bapak Mukminin, S.Pd.,M.Pd. seorang guru hebat yang Lahir di
Jombang pada tanggal 6 Juli 1965. Materi malam ini dimulai beliau dengan
kalimat “Tiada kata terlambat untuk menjadi seorang penulis”. Kalimat ini
sungguh menjadi penyemangat bagi saya untuk terus belajar menulis, karena sebaik-baik
manusia adalah yang mau berubah diri ke arah yang lebih baik dalam segala hal
dan bermanfaat bagi orang lain. Lewat tulisan kita dapat memberikan perubahan
terhadap diri kita sendiri maupun terhadap orang lain yang membaca tulisan kita
tersebut, apalagi jika tulisan itu tersaji dengan baik dan apik hingga dapat memberikan
motivasi kepada pembacanya.
Dikesempatan kali ini beliau lebih banyak menceritakan tentang perjalanannya
agar bisa menjadi seorang penulis. Sudah puluhan tahun beliau memendam
keinginan tersebut bahkan sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama beliau
sudah membuat tulisan berupa catatan harian. Keinginan yang kuat itu muncul
kembali jelang usia 54 tahun, namun jalan untuk mewujudkannya belum kunjung
tampak. Ada pepatah mengatakan "dimana ada kemauan di situ ada
jalan". Dan "Manjadda Wajadda' ( siapa yg bersungguh-sungguh pasti
berhasil). Kalimat-kalimat inilah yang menjadi penyemangat beliau untuk segera
mewujudkan mimpinya.
Diawali dengan mengikuti kegiatan workshop
tentang kepenulisan akhirnya terbitlah karya bersama beliau untuk pertama
kalinya. Saat itu beliau dibimbing oleh Bu Emi ( nama lengkapnya Emi
Sudarwati gupres pemenang Inobel 2016
) dulu muridnya di SMP. Menurut beliau belajar
tidak pandang usia dan tak pandang kepada siapa yang mengajar namun kita dapat memetik
apa yang diajarkan. Dari sinilah beliau terus belajar dan belajar hingga
menghasilkan berbagai karya berupa buku antologi maupun buku solo. Hingga saat
ini 7 buku beliau telah terbit dan semoga
bermanfaat di dunia literasi.
Keberhasilannya menjadi seorang
penulis tidak membuat beliau menjadi puas untuk mencari ilmu. Beliaupun belajar
untuk menjadi seorang penerbit. Karier beliau dalam penerbitan buku diawali
saat men share cover bukunya ke grup-grup menulis yang mendapat respon luar
biasa dari anggota grup sehingga mulailah bermunculan satu persatu pesanan dari
anggota grup untuk penerbitan dan pencetakan bukunya.
Diakhir pertemuan beliau berpesan kepada peserta kelas online agar menguatkan niat untuk terus menulis bahkan lakukanlah menulis itu setiap hari, lalu cari teman penulis atau mentor/pembimbing yang sudah berpengalaman. Hal ini disarankan beliau terutama untuk penulis pemula. Pertemuan kali ini ditutup dengan tips menulis dan menerbitkan buku dari pemateri hebat ini yaitu N M A T M I :
1. Niat Kuat Nekat
Ingin berubah harus mempunyai niat yang kuat. Dan niat kebaikan yang kuat dapat wujud nyata jika dilakukan dengan kenekatan atau keberanian berbuat.
2. Mencari Mentor
Ingin wangi berkumpullah dengan penjual winyak wangi. Karena itu kesuksesan akan tidak terarah jika tanpa diikuti dengan pembimbing. Maka carilah pembimbing yang sudah berpengalaman dalam bidangnya.
3. ATM
Amati : Amati penulis sukses/mentor, cara dan gaya
penulisannya.
Tiru : Tiru / ikuti apa dan bagaimana yang dilakukan penulis sukses / mentor.
Manut : Ikuti semua intruksi yang disarankan mentor, apa yang dilakukan mentor sampa jadi penulis sukses dan bagaimana cara menerbitkan buku ke penerbit
4. 4. Istikomah
Beristikoamah untuk selalu menulis
setiap hari walaupun 3 paragraf, satu
paragraf, satu puisi, satu kalimat, satu kata-kata.bijak. Istikomah sangat
diperlukan dalam menulis karena sedikit kita berbuat tapi istikomah akan lebih tampak
hasilnya daripada berbuat banyak tapi tidak istikomah.
Semoga apa yang telah disampaikan
beliau dapat memotivasi kita untuk terus menulis dan akhirnya akan menjadi
penulis handal seperti beliau. Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Semoga
bisa terwujud. Aamiiin.
Semoga kita semua bisa mengikuti jejak beliau ya....
BalasHapusIya Bu, semoga tetap semangat!
BalasHapusLuar biasa bu
BalasHapusLuar biasa bu
BalasHapus